Jumat, 22 November 2024

Menko PMK Usulkan Keluarga Korban Tembok Roboh MTsN 19 Pondok Labu Masuk Skema Bansos

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan
Muhadjir Effendy Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) takziah ke salah satu rumah korban tembok roboh MTsN 19 Pondok Labu, Jakarta, Jumat (7/10/2022). Foto: istimewa

Muhadjir Effendy Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) takziah ke salah satu rumah korban tembok roboh MTsN 19 Pondok Labu, atas nama Dicka Safa Ghifari, di Kecamatan Cinere, Depok, pada Jumat (7/10/2022).

Kunjungan takziah Muhadjir dilakukan usai meninjau langsung TKP tembok roboh di MTsN 19. Setelah dari madrasah, dia kemudian menyempatkan untuk langsung takziah ke rumah almarhum Dicka yang tidak terlalu jauh dari lokasi madrasah.

Tiba di rumah almarhum, Muhadjir bersalaman dengan dengan ibu korban sembari mengucapkan belasungkawa. Dia memberikan penguatan moral dan meminta agar keluarga bersabar menghadapi musibah ini.

Menko PMK memimpin doa bersama dengan keluarga dan kerabat almarhum. Suasana di rumah almarhum begitu mengharukan. Isak tangis orang tua, kakak almarhum, dan juga kerabat lainnya mengiringi bacaan doa Menko PMK. Mereka mengamini doa Menko PMK sambil menangis berderai air mata.

“Atas nama pemerintah saya mengucapkan belasungkawa yang sedalam-dalamnya atas meninggalnya 3 siswa dari MTSN 19 Pondok Labu. Mudah-mudahan Allah SWT menerima mereka. Seluruh kebaikan yang pernah dilakukan. Karena mereka masih golongan anak-anak, Insya Allah mereka khusnul khotimah,” ujar Menko PMK.

Muhadjir juga berharap agar keluarga yang ditinggalkan bisa bersabar, tabah, dan ikhlas melepas kepergian anak kesayangannya itu.

“Semoga keluarga yang ditinggalkan supaya diberi ketabahan, kesabaran, dan ikhlas melepas putra kesayangannya. Agar dengan keikhlasannya itu akan mempermudah perjalan mereka menghadap Allah SWT,” ungkapnya.

Menko PMK menjelaskan, untuk semua keluarga korban akan diusulkan mendapatkan bantuan sosial dari Kemensos. Dia menjelaskan, untuk Ibu dari Dicka merupakan orang tua tunggal dan masih memiliki tanggungan anak sekolah yang bisa diusulkan untuk menerima bantuan sosial.

“Untuk korban kan ada 3. Sudah proses pemakaman. Dan yang ini karena ibunya janda dan jadi kepala rumah tangga perempuan. Dan masih ada putranya 1 sekolah saya minta dari Kemensos masukan dalam penerima bantuan sosial. Kalau tidak PKH ( Program Keluarga Harapan) ya BPNT (Bantuan Pangan Non Tunai). Yang lain sama,” jelasnya.

Kemudian, Muhadjir menjelaskan, pihak pemerintah melalui Kemensos akan memberikan santunan untuk korban. Korban meninggal dunia sebesar Rp 15 juta , dan luka-luka diberikan santunan Rp 5 juta.

“Ini nanti kita berikan santunan dari kemensos 15 juta yang meninggal. Yang cedera 5 juta,” ucap Muhadjir.

Sebagai informasi, insiden robohnya tembok di MTsN 19 Pondok Labu pada Kamis (6/10/2022) kemarin disebabkan oleh hujan deras dan luapan air yang membanjiri kawasan sekolah. Di saat itu, terdapat murid-murid yang bermain di sekitar tembok, yang tanpa disangka tembok roboh karena terjangan luapan air dan menimpa murid-murid.

Sebanyak 3 orang murid meninggal dunia, atas nama: Dicka Safa Ghifar, Laki-laki, usia 13 Tahun; Muh. Adnan Efendi, Laki-laki, usia 13 Tahun; Dendis Al Latif, Laki-laki, usia 13 Tahun. Sementara, tiga orang korban luka-luka yakni : Adisya Daffa Allutfi, Laki-laki; Nabila Ika Fatimah, Perempuan; Nirjirah Desnauli, Laki-laki. Mereka saat ini tengah dalam penanganan di RS Prikasih yang ditanggung oleh Kementerian Agama.

Pemerintah melalui Kementerian Sosial memberikan santunan berupa uang tunai sebesar Rp 15 juta untuk korban meninggal dan Rp 5 Juta untuk korban luka dan paket sembako senilai Rp 300 ribu untuk korban meninggal dunia dan luka-luka. Kemudian, Kementerian Agama melalui Direktorat Kurikulum Sarana Kelembagaan dan Kesiswaan memberikan santunan Rp 10 juta kepada korban meninggal dunia. (faz)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
27o
Kurs